Catatan Indah

TUGAS GEOGRAFI REGIONAL INDONESIA

Nama : Ririn Surini

Nim   : 1001454

Tugas Geografi Indonesia

  1. Pengertian Negara Maju
  • Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas hidup yang tinggi.
  • Suatu Negara digolongkan sebagai Negara maju apabila Negara tersebut telah mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah dilakukan , sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun non fisik.
  • Negara Maju ialah Kelompok negara – negara yang pendapatannya tinggi apabila yang pendapatannya melebihi $9656 U.S.A kelompok ini termasuk negara yang maju.
  • Kofi Annan, mantan Sekjen PBB, mendefinisikan negara maju seperti berikut. “Negara maju adalah negara yang memungkinkan semua warganya menikmati kehidupan yang bebas dan sehat dalam suasana yang aman.” Menurut Bagian Statistik Asosiasi PBB pula, tiadanya konvensi tetap yang menentukan negara atau wilayah yang “maju” dan “membangun” dalam sistem Perserikatan Bangsa-Bangsa.
  • Negara maju merupakan sebutan bagi Negara yang menikmati standar hidup relative tinggi melalui teknologi tinggi dan ekonomi merata.

Ciri-ciri negara maju antara lain sebagai berikut.

  1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi, dijual, diekspor.
  2. Aktivitas perekonomian menggunakan sarana dan prasarana modern.
  3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang industrialisasi secara cepat.
  4. Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
  5. Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
  6.  Sifat kemandirian masyarakatnya tinggi.
  7. Tidak tergantung pada alam.
  8. Tingkat pertumbuhan penduduk rendah
  9. Angka harapan hidup tinggi.
  10. Intensitas mobilitas tinggi.
  1. Pengertian Negara Berkembang
  • Negara berkembang adalah negara yang rakyatnya memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam perkembangan. Negara berkembang atau sering disebut sebagai negara-negara dunia ketiga adalah negara-negara yang baru saja meraih kemerdekaan dari negara-negara maju.
  • Negara berkembang adalah sebuah negara dengan rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relatif terbelakang, dan indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan dengan norma global. Istilah ini mulai menyingkirkan Dunia Ketiga, sebuah istilah yang digunakan pada masa Perang Dingin.
  • Negara berkembang adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan dan mengkategorikan negara-negara di dunia yang memiliki standar hidup relatif rendah, sektor industri yang kurang berkembang, skor Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) berada pada tingkat menengah ke bawah, serta rendahnya pendapatan perkapita.

Ciri-ciri negara berkembang antara lain sebagai berikut.

  1. Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga.
  2. Pada umumnya aktivitas masyarakat menggunakan sarana dan prasarana tradisional.
  3.  Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan pengalaman dan lamban.
  4. Pendapatan relatif rendah.
  5.  Pendidikan penduduknya rata-rata rendah.
  6.  Sifat penduduk kurang mandiri.
  7.  Sangat tergantung pada alam.
  8.  Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
  9. Angka harapan hidup rendah.
  10. Intensitas mobilitas rendah.
  1. Pengertian Negara Miskin
  • Negara miskin bisa disebut juga dengan negara berkembang, negara berkembang merupakan negara yang masih mengandalkan sumber daya alamnya, dan pendapatan perkapitanya masih rendah.

4.  Pengertian Etnis

  1. Fredrick Barth

Etnis adalah himpunan manusia karena kesamaan ras, agama, asal-usul bangsa ataupun kombinasi dari kategori tersebut yang terikat pada sistem nilai budaya

  1. Hassan Shadily MA

Suku bangsa atau etnis adalah segolongan rakyat yang masih dianggap mempunyai hubungan biologis.

3.   Menurut Ensiklopedi Indonesia Etnis berarti kelompok sosial dalam sistem sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Anggota-anggota suatu kelompok etnik memiliki kesamaan dalam hal sejarah (keturunan), bahasa (baik yang digunakan ataupun tidak), sistem nilai, serta adat-istiadat dan tradisi.

4.  Menurut Perspektif Teori Situasional, Etnis merupakan hasil dari adanya pengaruh yang berasal dari luar kelompok. Salah satu faktor luar yang sangat berpengaruh terhadap etnisitas adalah kolonialisme, yang demi kepentingan administratif pemerintah kolonial telah mengkotak-kotakkan warga jajahan ke dalam kelompok-kelompok etnik dan ras (Rex dalam Simatupang, 2003). Untuk seterusnya sisa warisan kolonial itu terus dipakai sampai sekarang.

DAFTAR PUSTAKA

UAS GEOGRAFI PEMBANGUNAN

  1. Jelaskan bahwa penduduk adalah subjek dan objek pembangunan ! (70-80 kata)

 

Jawab: Dengan kemampuannya penduduk merupakan sumberdaya yang sangat penting bagi setiap Negara dan bangsa, yang mampu mengelola sumberdaya alam dan lingkungannya untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya. Indonesia sebagai Negara yang memiliki jumlah penduduk yang banyak seharusnya mengembangkan azas pembangunan yang berwawasan kependudukan yaitu penduduk dijadikan sebagai subjek dan objek dalam pembangunan sehingga kualitas dan produktivitasnya perlu ditingkatkan. Kesejahteraan penduduk dapat tercapai antara lain dengan pengembangan kualitas penduduk itu sendiri, dikembangkan berbagai aspek yaitu dari aspek kesehatan, pendidikan, nilai moral dan etika serta lainnya. Dalam mewujudkan kesejahteraan penduduk itu juga sangat ditentukan atau akan mudah tercapai apabila masyarakat atau penduduk itu tidak hanya berperan sebagai objek tetapi harus menjadi subjek juga yang ikut berpartisipasi secara aktif.

 

(http://www.merakyat.com/nasional/opini-nasional/1853-penduduk-adalah-subjek-dan-objek-pembangunan)

 

  1. Jelaskan perbedaan modernisasi dengan pembangunan ! (40-50 kata)

 

Jawab: Modernisasi merupakan usaha penyesuaian hidup dengan konstelasi dunia yang dihadapkan dengan beberapa permasalahan salah satunya masalah mentalitas atau budaya serta masyarakat daerah-daerah terpencil yang kurang berkomunikasi dengan masyarakat luar sedangkan pembangunan adalah sebuah proses perubahan social secara positif yang direncanakan, terarah dan dilakukan dengan sadar.

 

(http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/M_K_D_U/196011241988031-EDI_SURESMAN/PEMBANGUNAN_DAN_MODERNISASI.pdf)

 

  1. Jelaskan peran gender dalam pembangunan pertanian di Indonesia ! (80-100 kata)

 

Jawab: Dari berbagai pengalaman pembangunan di negara berkembang, ditinjau dari sisi sumber daya manusia, wanita merupakan kelompok yang kurang beruntung. Mereka umumnya mengalami marginalisasi baik di bidang politik, ekonomi, pengetahuan dan sosial. Peran wanita dalam pembangunan, termasuk pembangunan pertanian kurang nampak diperhatikan termasuk yang terjadi di Indonesia, meskipun lebih dari 60 persen kegiatan pertanian dilakukan oleh wanita. Oleh karena itu disadari perlunya suatu metode agar peran wanita dalam pembangunan menjadi nyata. Dengan konsep ini diharapkan peran wanita dan pria dilihat sama pentingnya sehingga akan terjadi efisiensi, kesetaraan dan sustainabilitas sehingga tercapai kemandirian masyarakat dan dapat dievaluasi apabila setiap kebijakan dari sektor sudah memperhatikan Gender mainstreaming. dan sustainabilitas sehingga tercapai kemandirian masyarakat dan dapat dievaluasi apabila setiap kebijakan dari sektor sudah memperhatikan Gender mainstreaming.

 

(http://12terus3.blogspot.com/2009/06/kesetaraan-gender-dalam-pertanian.html)

 

  1. Bagaimana pandangan umum terhadap wilayah pedesaan menurut pendapat Rogers dalam buku Development Geography ! (70-80 kata)

 

Jawab: wilayah pedesaan tidak mempunyai batasan yang jelas dan memang secara yuridis formal berbeda dengan desa, penduduknya relative rendah sehingga ratio antara lahan dengan penduduk umumnya masih tinggi. Dan menurut Rogers pembangunan wilayah pedesaan sering kali mengalami kegagalan karena terjadinya kesenjangan komunikasi sehingga informasi yang didapat oleh masyarakat pedesaan sering kali kurang.

 

  1. Sebutkan dan jelaskan lima masalah pembangunan industri di Indonesia ! (40-50 kata)

Jawab: Pembangunan industri di Indonesia masih banyak masalah-masalah yang menyebabkan perkembangannya kurang maksimal. Dilihat dari struktur industri di Indonesia masih belum kuat ini terbukti dari ketergantungan industri dalam negeri terhadap terhadap impor baik bahan baku maupun barang modal masih tinggi. Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya alam yang pada satu sisi justru memiliki keunggulan komparatif. Lemahnya efisiensi usaha dalam mendorong peningkatan produk dan modal. Cepatnya perubahan situasi global membuat industri kesulitan memetakan pasar secara efektif dan efisien.Akibatnya, kompetisi juga meningkat tajam. Lemahnya dukungan infrastruktur dan efisiensi birokrasi, ini menyebabkan daya saing produk industri dalam negeri semakin menurun di pasar global. Kecenderungan pelaku industri untuk mengekpor sumber daya alam unggulan, padahal potensinya sangat besar untuk dikembangkan di dalam negeri.

(http://wartapedia.com/bisnis/korporasi/3911-kemenperin–6-faktor-penghambat-pertumbuhan-industri.html)

  1. Sebutkan dan jelaskan lima keuntungan dan kelemahan Indonesia dalam gobalisasi perdagangan ! (100-120 kata)

 

Jawab: Keuntungan Indonesia dalam globalisasi perdagangan yaitu:

  1. Indonesia dapat dengan mudah mengekspor produktivitas dalam negeri untuk luar negeri.
  2. Warga Negara Indonesia yang kekurangan barang yang belum ada di Indonesia bisa dengan mudah untuk mendapatkannya.
  3. Indonesia dapat dengan mudah mengenalkan kebudayaan yang unik serta tempat-tempat wisatanya.
  4. Kesempatan kepada Indonesia untuk ikut merebut pasar perdagangan luar negeri, dengan SDA yang melimpah di Indonesia ini.
  5. Indonesia dapat mengenalkan produk asli Indonesia serta budaya asli Indonesia ke luar negeri.

Kelemahan Indonesia dalam globalisasi perdagangan yaitu :

  1. Adanya black market yang terajdi di batam, merupakan akibat dari maraknya penyelundupan barang secara illegal di Indonesia.
  2. Hasil karya anak bangsa banyak yang dicuri oleh Negara lain.
  3. Kebudayaan asli Indonesia yang semakin terkikis oleh kebudayaan asing.
  4. Perdagangan Indonesia menjadi defisit, karena banyak barang-barang yang masuk ke Indonesia dengan harga yang terjangkau di bandingkan produktivitas asli Indonesia.
  5. Banyaknya tenaga kerja asing yang mempunyai keahlian lebih dari pada tenaga kerja Indonesia mengakibatkan banyak pengangguran dan kemiskinan bagi masyarakat Indonesia.

 

  1. Sebutkan dan jelaskan empat budaya yang mendukung dan menghambat pembangunan di Indonesia ! (80-100 kata)

 

Jawab: Budaya yang mendukung pembangunan di Indonesia yaitu:

 

  1. Budaya untuk mencintai negaranya dan produk yang dihasilkan oleh negaranya, dengan sikap warga Negara yang semuanya menganut prinsip tersebut pembangunan di indonesia akan semakin berkembang dengan pesat sehingga produksi barang tersebut tidak terhenti karena pasar produksinya akan tetap ada dan semakin banyak.
  2. Budaya kapitalis merupakan budaya yang mendukung pembangunan karena termasuk budaya yang rasional dan terbuka terhadap pembangunan.
  3. Budaya kerja keras untuk menjadi Negara yang pembangunannya maju harus menghasilkan karya dan produknya sendiri, tidak hanya menjadi bangsa konsumerisme dan berleha-leha tanpa ada kerja keras.
  4. Budaya yang mengedepankan pendidikan, dengan pendidikan pengetahuan bertambah, dan dapat mengubah pola pikir menjadi kreatif sehingga pembangunanpun semakin berkembang.

 

 

 

 

Budaya yang menghambat pembangunan di Indonesia yaitu:

 

  1. Budaya westernisasi, masyarakat Indonesia yang terkadang lebih bangga menggunakan atau berkaitan dengan dunia barat mengakibatkan penghambatan dalam pembangunan di Indonesia.
  2. Budaya tradional, dengan pola pikir yang masih tradisional mengakibatkan semua hal-hal yang baru dan untuk perkembangan kehidupan kedepannya dianggap tidak baik untuk diterima atau dilakukan sehingga menghambat proses pembangunan.
  3. Budaya hedonisme, budaya yang selalu mengakibatkan warga Negara Indonesia untuk menjadi warga Negara yang hanya bisa menjadi konsumerisme tanpa ada usaha untuk pembangunan sendiri mengakibatkan penghambatan pembangunan di Indonesia.
  4. Budaya perbedaan gender, budaya yang membedakan laki-laki dengna perempuan sehingga perempuan dianggap hanya bisa di dapur saja dan semua ini akan menghambat pembangunan. 

 

  1. Jelaskan keberhasilan pembangunan di Indonesia berdasarkan indikator pembangunan berkelanjutan

Jawab: Kalau dilihat dari tolak ukur atau indikator pembangunan berkelanjutan di Negara Indonesia ini, masih belum tercapai dengan baik. Seperti dalam bidang pro lingkungan hidup, salah satunya adalah indeks kesesuaian,seperti misalnya nisbah luas hutan terhadap luas wilayah (semakin berkurang atau tidak), nisbah debit air sungai dalam musim hujan terhadap musim kemarau, kualitas udara, dan sebagainya. Pro rakyat miskin, bukan berarti anti orang kaya yang dimaksud pro rakyat miskin dalam hal ini memberikan perhatian pada rakyat miskin yang memerlukan perhatian khusus karena tak terurus pendidikannya, berpenghasilan rendah, tingkat kesehatannya juga rendah serta tidak memiliki modal usaha sehingga daya saingnya juga rendah. Pro kesetaraan gender, dimaksudkan untuk lebih banyak membukakesempatan pada kaum perempuan untuk terlibat dalamarus utama pembangunan. Pro penciptaan lapangan pekerjaan,  dapat diukur dengan menggunakan berbagai indikator seperti misalnya indikator demografi (angkatan kerja, jumlah penduduk yang bekerja, dan sebagainya), index gini, pendapatan perkapita, dan lain-lain. Pro dengan bentuk Negara kesatuan RI, merupakan suatu keharusan, karena pembangunanberkelanjutan yang dimaksud adalah untuk bangsaIndonesia yang berada dalam kesatuan NKRI, dan harus anti korupsi, kolusi serta nepotisme. Dari semua yang disebutkan diatas secara keseluruhan pembanguanan berkelanjutan di Indonesia masih belum  tercapai secara maksimal karena aspek semuanya itu masih belum terwujud dan berimbas baik kepada lingkungan dan penduduk Indonesia.

(http://bulletin.penataanruang.net/index.asp?mod=_fullart&idart=123)

 

  1. Jelaskan keikutsertaan Indonesia dalam globalisasi perdagangan berdasarkan teori system dunia

 

Jawab: teori sitem dunia yaitu sebuah teori yang muncul sebagai kritik atas teori modernisasi dan teori dependensi. Ternyata integrasi yang terjadi lebih banyak dikarenakan pasar (ekonomi) daripada kepentingan politik. Dan Indonesia juga ikut serta dalam globalisasi perdagangan internasional, dimana dalam sebuah organisasi-organisasi perdagangan internasional ada aturan atau ketentuan yang harus ditaati oleh semua Negara anggotanya seperti keterbukaan pasar, keterbukaan pasar sendiri memberikan dampak positif bagi Indonesia yaitu dalam peningkatan produksi barang.

     

 

POSTER MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

POSTER MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

UTS MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

UJIAN TENGAH SEMESTER

MEDIA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

TAHUN 2012

 

Ririn Surini (1001454)

P.Geografi 2010

 

Soal :

  1. Jelaskan secara filosofi pembelajaran tentang pentingnya media dalam proses pembelajaran!

 

Jawab : Media pembelajaran telah menjadi bagian integral dalam pembelajaran. Bahkan keberadaannya tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran di sekolah. Hal ini telah dikaji dan diteliti bahwa pembelajaran yang menggunakan media hasilnya lebih optimal. Walter Mc Kenzie (2005: 45) dalam bukunya “Multiple Intelligences and Instructional Technology” mengatakan, media memiliki peran penting dalam pembelajaran di kelas, yang mempengaruhi kualitas dan keberhasilan pembelajaran. Dalam bagian ini dipaparkan berbagai fungsi media dalam pembelajaran. Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan pembelajaran, yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang kompleks dan abstrak menjadi lebih sederhana, konkrit, serta mudah difahami. Dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap atau retensi belajar siswa terhadap materi pembelajaran (Miarso, 1986: 49).

Oemar Hamalik dalam Arsyad (2006: 15) mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu.

Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran berbasis multimedia atau media pembelajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.

Angkowo dan Kosasih (2007: 27) berpendapat bahwa salah satu fungsi media pembelajaran adalah sebagai alat bantu pembelajaran, yang ikut mempengaruhi situasi, kondisi dan lingkungan belajar dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah diciptakan dan didesain oleh guru. Selain itu media dapat memperjelas pesan agar tidak terlalu bersifat verbal (dalam bentuk kata tertulis dan kata lisan belaka). Memanfaatkan media secara tepat dan bervariasi akan dapat mengurangi sikap pasif siswa.

Pemakaian media dalam proses pembelajaran akan dapat membangkitkan keinginan dan minat baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, serta membawa pengaruh psikologis terhadap siswa. Media juga dapat berguna untuk membangkitkan gairah belajar, memungkinkan siswa untuk belajar mandiri sesuai dengan minat dan kemampuannya.

Media dapat meningkatkan pengetahuan, memperluas pengetahuan, serta memberikan fleksibilitas dalam penyampaian pesan. Selain itu media juga berfungsi sebagai alat komunikasi, sebagai sarana pemecahan masalah dan sebagai sarana pengembangan diri.

(Sumber : http://prestasipustakaraya.com/media-dan-sumber-belajar-pengembangan-media-dan-sumber-pembelajaran-penulis-dr-hm-musfiqon-m-pd.html/)

  1. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam pengembangan media pembelajaran di kelas!

Jawab : Djamarah dan Zain  mengatakan bahwa, ” Ada enam langkah yang dapat ditempuh guru pada waktu ia mengajar dengan mempergunakan media. Langkah-langkah itu adalah:(a) merumuskan tujuan pembelajaran dengan memanfaatkan media; (b) persiapan guru; (c) persiapan kelas; (d) langkah  penyajian pelajaran dan pemanfaatan media; (e) langkah kegiatan siswa; (f) langkah evaluasi pengajaran.

Pada  fase    memilih  dan  menetapkan  media  mana  yang     akan dimanfaatkan guna mencapai tujuan. Dalam hal ini prinsip pemilihan dan dasar pertimbangannya patut diperhatikan. Sebelum media pembelajaran digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran, maka alangkah baiknya,  seorang guru mempelajari terlebih dahulu cara penggunaan media yang digunakan, serta menganalisis sejauhmana keakuratan media tersebut terhadap isi materi yang akan diajarkan kepada siswa.

Pada fase ini siswa atau kelas harus mempunyai persiapan, sebelum mereka menerima pelajaran dengan menggunakan media. Guru harus dapat memotivasi siswa agar dapat menilai, menganalisis, menghayati pelajaran dengan menggunakan media pembelajaran.

Pada fase penyajian bahan pelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran. Keahlian guru dituntut di sini. Media dipergunakan oleh guru untuk membantu tugasnya menjelaskan bahan pelajaran. Media pembelajaran dikembangkan penggunaannya untuk keefektifan dan efisiensi pencapaian tujuan.

Pada fase ini siswa belajar dengan memanfaatkan media pembelajaran. Pemanfaatan media  di sini bisa siswa sendiri yang mempraktekkannya ataupun guru langsung memanfaatkannya baik di kelas atau diluar kelas.

Pada langkah kegiatan belajar harus dievaluasi, sampai sejauhmana tujuan pembelajaran tercapai, yang sekaligus dapat dinilai sejauhmana pengaruh media sebagai alat bantu dapat menunjang keberhasilan proses belajar siswa. Hasil evaluasi dapat dnagi proses belajar berikutnya.

(sumber: http://dewasastra.wordpress.com/2012/02/15/media-pembelajaran/)

  1. Jelaskan tentang gambar kerucut pengalaman menurut Edgar Dale dalam menentukan alat bantu yang paling sesuai untuk pengalaman belajar tertentu!

 

Jawab : Edgar Dale mengemukakan tentang Kerucut Pengalaman (Cone of Experience) sebagaimana tampak dalam gambar 1 berikut ini :

 

 

 

 

Dari gambar tersebut dapat kita lihat rentangan tingkat pengalaman dari yang bersifat langsung hingga ke pengalaman melalui simbol-simbol komunikasi, yang merentang dari yang bersifat kongkrit ke abstrak, dan tentunya memberikan implikasi tertentu terhadap pemilihan metode dan bahan pembelajaran, khususnya dalam pengembangan Teknologi Pembelajaran.

 

teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan kerucut pengalaman menurut  Edgar Dale Edgar Dale.   Media pembelajaran merupakan komponen instruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan. Dengan masuknya berbagai pengaruh ke dalam dunia pendidikan (misalnya teori/konsep baru dan teknologi), media pendidikan (pembelajaran) terus mengalami perkembangan dan tampil dalam berbagai jenis dan format, dengan masing-masing ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sinilah kemudian timbul usaha-usaha untuk melakukan klasifikasi atau pengelompokan media, yang mengarah kepada pembuatan taksonomi media pendidikan/pembelajaran. Usaha-usaha ke arah taksonomi media tersebut telah dilakukan oleh beberapa ahli. Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan 8) media cetak.

 

(Sumber: http://vildahzakkiyah.blogspot.com/2012/04/pengertian-kerucut-pengalaman-edgar.html)

 

 

  1. Jelaskan prinsip-prinsip dalam pembuatan media grafis (pilih tiga jenis media grafis)!

 

Jawab : Prinsip dalam pembuatan media grafis :

  1. Grafik : penggambaran data berangka, bertitik, bergaris, bergambar yang memperlihatkan hubungan timbale balik.

 

  1. Kartun : melukiskan gambaran atau karakter tentang orang, gagasan atau situasi dengan tujuan untuk mempengaruhi opini masyarakat, bersifat politis daripada hiburan.

 

 

  1. Diagram : penyederhanaan penggambaran yang memperlihatkan hubungan timbale balik dengan menggunakan garis-garis dan lambing-lambang geometris biasa tanpa ada unsur gambar.

(Sumber: http://kurtek.upi.edu/media/sources/jenis%20media%20grafis.pdf)

 

  1. Jelaskan bagaimana membuat dan atau memanfaatkan media tiga dimensi atau model yang dapat digunakan untuk media pembelajaran geografi?

 

Jawab : Media tiga dimensi atau model adalah media presentasi visual yang digunakan untuk menampilkan replica/miniatur dari suatu objek dari suatu fenomena permukaan bumi. Sehingga diperoleh gambaran objek dalam tiga dimensi. Contoh dari bentang lahan karst disertai gua karst dan sungai bawah tanah dapat digunakan untuk menjelaskan proses-proses serta bentukan-bentukan yang terjadi di daerah karst.

 

(Sumber:http://geoinfocenter.blogspot.com/2008/11/media-pembelajaran-materi-media.html)

 

  1. Sebutkan 8 contoh media pembelajaran geografi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran di kelas serta jelaskan masing-masing proses kerjanya menggunakan media tersebut!

 

Jawab : 8 contoh media pembelajaran geografi yaitu :

  1. Animasi Flash, proses kerjanya dengan menggunakan perangkat lunak berupa Software dan Hardware dilengkapi dengan LCD. Dengan menggunakan alat inilah materi dapat diberikan ke siswa dengan mudah dan lebih menarik sehingga dapat menambah semangat belajar siswa di kelas, ini dikarenakan materi yang ditampilkan berupa gambar bergerak dan dilengkapi dengan warna sesungguhnya. Guru hanya tinggal mengoperasikan lewat Laptop/ komputer.
  2. Video/ Film Dokumenter, proses kerjanya video/film dapat diputar di VCD atau DVD. Dan dapat diproyeksikan melalui LCD monitor yang terhubung pada perangkat komputer seperti PC atau Laptop.
  3. Peta/ Globe, proses kerjanya peta dalam ukuran besar dipajang di dinding kelas untuk ditampilkan dan menyampaikan informasi visual mengenai suatu lokasi yang dipetakan.
  4. Foto Udara, proses kerjanya citra hasil pemotretan udara dicetak pada kertas foto, kemudian foto tersebut diperagakan di depan kelas oleh guru, apa saja yang harus diinterpretasi dan bagaimana caranya, agar foto tersebut dapat memberikan informasi keruangan.
  5. Kompas, proses kerjanya mengukur besar azimut titik pertama dari pojok sekolah terhadap arah utara, kemudian besar azimut titik yang lain. Kemudian titik-titik tersebut dihubungkan.
  6. Software Google Earth, proses kerjanya komputer yang dilengkapi dengan software Google Earth harus terkoneksi dengan internet untuk memperoleh data citra terkini. Kemudian komputer dihubungkan dengan LCD Monitor untuk diprooyeksikan di depan kelas.
  7. Presentasi melalui software Microsoft Powerpoint, proses kerjanya komputer yang telah dilengkapi software Microsoft Office dapat membuat slide presentasi dengan mengisi slide Microsoft Powerpoint dengan teks, gambar yang terkait dengan materi yang akan disampaikan disertai video. Dimana teks yang disampaikan harus singkat dan padat. Dan disertai tambahan animasi transisi slide agar tidak membosankan. Kemudian komputer dihubungkan ke LCD Monitor untuk diproyeksikan.
  8. Transparansi OHP, proses kerjanya alat ini dipakai oleh guru sebagai pengganti papan tulis, yaitu dengan menuliskan materi pada kertas transparan diatas alat OHP (Over Head Proyektor), kemudian diproyeksikan pada layar di dinding di muka kelas. Tinggi layar tidak kurang dari satu meter dari lantai dengan posisi agak condong ke depan sekitar 200.

 

(sumber : http://geoinfocenter.blogspot.com/2008/11/media-pembelajaran-materi-media.html)

 

 

 

UAS BELAJAR PEMBELAJARAN GEOGRAFI

  1. Sebutkan dan jelaskan lima peran guru dalam proses pembelajaran (80-100 kata)

Jawab: Peran guru dalam proses pembelajaran yaitu :

  1. Peran guru sebagai perencana (planner), guru harus mempersiapkan semuanya apa yang akan dilakukan dalam proses belajar mengajar.
  2. Peran guru sebagai pelaksana (organizer), selama proses pembelajaran berlangsung guru harus dapat menciptakan situasi yang menggerakkan dan mengarahkan kegiatannya sesuai dengan rencana pembelajaran dimana guru harus bertindak sebagai seorang sumber yang bijaksana.
  3. Peran guru sebagai penilai (evaluator), guru harus menganalisa, menafsirkan dan akhirnya memberikan pertimbangan atas tingkat keberhasilan proses pembelajaran sesuai dengan criteria yang ditetapkan.
  4. Peran guru sebagai administrator, guru tidak hanya menjadi pengajar dan pendidik tapi juga sekaligus menjadi administrator yang membuat rencana mengajar, mencatat hasil belajar, dan sebagainya.
  5. Peran guru sebagai model atau contoh bagi anak, tingkah laku guru harus sesuai dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat karena setiap anak mengharapkan guru mereka menjadi model atau contoh baginya.

 

  1. Sebutkan dan jelaskan tujuh keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh guru (120-150 kata)

Jawab: Keterampilan dasar mengajar yaitu:

  1. Keterampilan memberi penguatan, keterampilan ini bermaksud untuk member motivasi kepada siswa, untuk mengontrol atau mengubah tingkah laku siswa yang mengganggu dan sebagainya.
  2. Keterampilan bertanya, digunakan untuk meningkatkan perhatian dan rasa ingin tahu siswa, mengembangkan proses pembelajaran secara aktif, serta untuk memfokuskan pada suatu konsep masalah.
  3. Keterampilan variasi, guru harus bisa membentuk sikap positif melalui penyajian gaya belajar yang bervariasi sehingga meningkatkan iklim belajar siswa.
  4. Keterampilan menjelaskan, guru harus mampu membimbing anak didik untuk memahami dan memecahkan masalah atau pertanyaan-pertanyaan, dan mengatasi kesalahpahaman mereka dalam tingkat pemahamannya.
  5. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran, untuk mendorong anak didik mengahadapi materi yang akan diberikan dan memotivasi mereka untuk semangat belajar.
  6. Keterampilan mengelola kelas, agar bisa menciptakan suasana kelas yang bisa membangkitkan semangat belajar peserta didik.
  7. Keterampilan membimbing diskusi kelompok kecil, supaya peserta didik dapat meningkatkan pemahamannya terhadap hal-hal baru yang dianalisis bersama-sama.

 

  1. Sebutkan standar kompetensi guru mata pelajaran geografi dalam bentuk table.

Jawab:

Kelas

Semester

Standar Kompetensi

X

1

  1. 1. Memahami konsep, pendekatan, prinsip, dan aspek  geografi

2. Memahami sejarah pembentukan bumi

X

2

3. Menganalisis unsur-unsur geosfer

XI

1

1. Menganalisis  fenomena biosfer dan antroposfer

2. Memahami Sumber Daya Alam

XI

2

3. Menganalisis pemanfaatan dan pelestarian lingkungan hidup

XII

1

1. Mempraktikkan keterampilan dasar peta dan pemetaan

2. Memahami pemanfaatan citra penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) *)

XII

2

3. Menganalisis  wilayah dan pewilayahan

 

  1. a. Apakah apersepsi (15-25 kata)

Jawab: Menyampaikan tujuan pembelajaran yang bertujuan untuk memotivasi peserta didik dengan memberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari materi ini dan menghubungkan materi pelajaran yang sudah dimiliki oleh siswa dengan materi yang akan dipelajari oleh siswa.

 

b. Sebutkan dua cara yang dapat dilakukan guru dalam apersepsi (20-30 kata)

    Jawab: 1. Mengajukan pertanyaan tentang bahan pelajaran yang sudah dipelajari sebelumnya.

2. Meminta siswa mengemukakan pengalaman yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

5. a. Apakah yang dimaksud penyimpulan pada kegiatan penutup pembelajaran (15-25 kata)

Jawab: Merupakan kegiatan penutup proses pembelajaran dengan melakukan refleksi dan menyimpulkan hasil kegiatan pembelajaran dan penguasaan konsep siswa terhadap materi pembelajaran yang baru dipelajari.

b.Berikan dua contoh kegiatan guru memfasilitasi siswa membuat penyimpulan materi pembelajaran (20-30 kata)

Jawab: 1. Melakukan refleksi bersama-sama antara siswa dan guru sehingga siswa bisa menyimpulkan materi yang telah disampaikan.

2. Dengan menjelaskan materi pembelajaran secara jelas dan dapat dimengerti oleh siswa, itu juga bisa membuat siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

6. a. Apakah yang dimaksud refleksi pembelajaran? (15-25 kata)

Jawab: Refleksi adalah mengingat kembali tentang materi yang telah disampaikan sebelumnya dan berpikir tentang apa yang baru dipelajari.

b. Apakah yang dimaksud tindak lanjut terhadap refleksi (15-25 kata)

Jawab:  Tindak lanjut terhadap refleksi adalah diadakannya revisi terhadap hasil pembelajaran dari perencanaan yang telah dilaksanakan dan digunakan untuk memperbaiki kinerja guru untuk pertemuan berikutnya.

c. Sebutkan lima produk dari tindak lanjut? (15-25 kata)

Jawab:  1. Membahas kembali materi pelajaran yang belum dikuasai siswa

2. membaca materi dari sumber lain

3. memberikan tugas atau latihan yang harus dikerjakan di rumah PR

4. menginformasikan topic yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya

5. memberikan motivasi atau bimbingan belajar

 

SEMESTER 5

Semester 5 gak nyadar udah tua di kampus. udah tingkat 3 lagi jadi paling tua diantara 2011 dan 2012 haha

tapi masih ngerasa mahasiswa baru terus dehh soalnya wajah anak2 2010 gak boros2 jadi muda terus.. dan perasaan kami malah 2011 dan 2012 yang kelihatan lebih tua daripada kami yang sudah angkatan paling tua yang masih aktif kuliah di kampus.

Tapi takut juga sudah semester 5, harus dari sekarang mikirin tema apa yang harus diambil untuk skripsi nanti, fisik kah, sosial kah atau malah pendidikannya? ya Allah kalau sudah memikirkan kesana itu berat.. walau sering ngomong belum kepikiran tapi tetep aja kepikiran dalam otak mah. siapa yang mau cepet2 lulus, disamping udah bosen kuliah dan ingin mencicipi dunia kerja serta mengahsilkan uang sendiri… sekalian pengen cepet2 nikah juga *upss haha

bulan juli tahun 2013 sudah kkn’an.. ampuuun cepet bgt ya kuliah teh?….

habis kkn kayaknya gak bisa langsung plp’an deh kayanya, gara2 gak ngikut SP (semester padat) sekali ngaruh banget buat kedepannya.. nyesel gak ikut sekali juga apalagi yang gak ikut sampai 2 kali haduh2…. 😦

pengen nemuin masalah buat skripsi ntar, biar tau mana aja matkul yang harus aku kontrak kedepannya biar terarah semuanya dan bisa lulus tepat waktu + jangan bikin ortu kecewa lagi 🙂

di umur aku yang ke 22 tahun nanti, aku ingin di wisuda dan bisa bikin mama mimi bangga 😀

Amiiiiiiiiin ya Allah 🙂

STATISTIK PERHITUNGAN MENGGUNAKAN SPSS

  1. 1.      Soal Sampel korelasi berpasangan ( Paired Sample t-Test)

 

Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan produktivitas kerja pegawai pabrik sebelum dan setelah diberi pelatihan kerja. Berdasarkan 15 sampel pegawai pabrik sebelum dan sesudah diberi pelatihan kerja adalah sebagai berikut :

 

Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai pabrik antara sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan kerja

Ha : Terdapat perbedaan nilai produktivitas kerja pegawai pabrik antara sebelum dan setelah mendapatkan pelatihan kerja

 

No Responden

Produktivitas Kerja

 

Sebelum (X1)

Sesudah (X2)

1

65

70

2

80

90

3

75

85

4

70

75

5

90

95

6

60

70

7

80

85

8

85

90

9

75

85

10

60

70

11

65

75

12

90

95

13

85

95

14

70

75

15

80

90

 

  1. 2.      Soal one way Anova

 

Dilakukan penelitian untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan hasil belajar mahasiswa pada jurusan pendidikan geografi yang berasal dari SMA, SMK, dan MA. Pengukuran kemampuan hasil belajar dilakukan dengan cara melakukan tes tertulis dan jumlah sampel mahasiswa yang berasal dari SMA 15, SMK 15, dan MA 15 orang.

 

Ho : Tidak terdapat perbedaan kemampuan hasil belajar yang signifikan diantara tiga kelompok mahasiswa yang berasal dari SMA, SMK, dan MA.

Ha : Terdapat perbedaan kemampuan hasil belajar mahasiswa yang signifikan diantara tiga kelompok mahasiswa yang berasal dari SMA, SMK, dan MA.

 

 

 

No

Mahasiswa berasal dari SMA

Mahasiswa berasal dari SMK

Mahasiswa berasal dari MA

 

X1

X1

X1

1

7

6

9

2

6

8

8

3

8

9

7

4

9

7

7

5

8

7

6

6

8

9

7

7

7

8

6

8

6

8

6

9

6

7

8

10

6

6

8

11

7

6

7

12

9

8

9

13

9

8

8

14

8

7

7

15

7

9

6

 

 

  1. 3.      Soal Regresi

 

Data berikut adalah hasil pengamatan terhadap nilai kualitas pelayanan hotel (Xi) dan nilai rata-rata peminat kamar hotel tertentu tiap bulan (Yi). Datanya adalah sebagai berikut :

 

Ho : Tidak terdapat hubungan antara nilai kualitas pelayanan hotel terhadap nilai peminat kamar hotel  

Ha : Terdapat hubungan antara nilai kualitas pelayanan hotel terhadap nilai peminat kamar hotel

Nomor Responden

Kualitas Layanan (Xi)

Peminat Kamar Hotel (Yi)

1

50

100

2

60

165

3

75

170

4

65

180

5

80

160

6

80

155

7

55

160

8

65

170

9

80

180

10

85

175

11

90

165

12

75

180

13

70

185

14

80

170

15

75

185

 

  1. 4.      Soal Korelasi

 

Dilakukan pengamatan wawancara dan penelitian tentang hubungan antara pemberian rumah dinas terhadap produktivitas kerja. Kemudian peneliti mengambil sampel 15 sampel secara acak. Datanya adalah sebagai berikut :

 

Ho :  Tidak terdapat hubungan antara pemberian rumah dinas dengan produktivitas kerja

Ha : Terdapat hubungan antara pemberian rumah dinas dengan produktivitas kerja

 

Nomor Responden

Pemberian Rumah Dinas (Harga x 100000)

Produktivitas Kerja

1

50

60

2

25

75

3

30

80

4

45

65

5

40

55

6

55

50

7

60

70

8

50

75

9

35

80

10

40

85

11

50

70

12

45

70

13

40

70

14

55

65

15

60

60

 

 

  1. 5.      Soal One Sample Ttest

 

Dilakukan pengamatan wawancara penelitian terhadap atlet renang terhadap daya tahan tubuh dalam olahraga renang dalam hitungan jam sehari, diketahui bahwa atlet renang (15 sampel ).

 

Ho : Daya tahan tubuh atlet renang dalam olahraga renang adalah sama dengan4 jam sehari

Ha : Daya tahan tubuh atlet renang dalam olahraga renang adalah tidak sama  dengan 4 jam sehari

 

No Responden

Waktu (Jam Sehari)

1

5

2

3

3

4

4

4

5

3

6

5

7

4

8

6

9

4

10

5

11

3

12

5

13

4

14

3

15

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

JAWABAN

 

  1. Sampel korelasi berpasangan ( Paired Sample t-Test)

 

Paired Samples Statistics

 

 

Mean

N

Std. Deviation

Std. Error Mean

Pair 1

 Sebelum pltihn kerja

75.33

15

10.083

2.603

Sesudah pltihn kerja

83.00

15

9.599

2.478

 

 

Paired Samples Correlations

 

 

N

Correlation

Sig.

Pair 1

 Sebelum pltihn kerja & Sesudah pltihn kerja

15

.967

.000

 

 

Paired Samples Test

 

 

Paired Differences

t

df

Sig. (2-tailed)

 

 

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence Interval of the Difference

 

 

Lower

Upper

Pair 1

 Sebelum pltihn kerja – Sesudah pltihn kerja

-7.667

2.582

.667

-9.097

-6.237

-11.500

14

.000

 

Kesimpulan :

 

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat harga T = 11,500 dengan tingkat signifikasi 0,000 dengan derajat kebebasan 14 pada taraf kepercayaan 95%. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah pemberian pelatihan kerja terhadap produktivitas kerja. Jadi, Ha diterima dan Ho ditolak.

 

 

 

 

 

 

 

  1. 2.  Anova

 

Descriptives

Nilai

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error

95% Confidence Interval for Mean

Minimum

Maximum

Between- Component Variance

 

 

Lower Bound

Upper Bound

SMA

15

7.40

1.121

.289

6.78

8.02

6

9

 

SMK

15

7.53

1.060

.274

6.95

8.12

6

9

 

MA

15

7.27

1.033

.267

6.69

7.84

6

9

 

Total

45

7.40

1.053

.157

7.08

7.72

6

9

 

Model

Fixed Effects

 

 

1.072

.160

7.08

7.72

 

 

 

Random Effects

 

 

 

.160a

6.71a

8.09a

 

 

-.059

a. Warning: Between-component variance is negative. It was replaced by 0.0 in computing this random effects measure.

 

 

 

 

Test of Homogeneity of Variances

Nilai

 

 

 

Levene Statistic

df1

df2

Sig.

.158

2

42

.854

 

 

ANOVA

Nilai

 

 

 

 

 

 

Sum of Squares

Df

Mean Square

F

Sig.

Between Groups

.533

2

.267

.232

.794

Within Groups

48.267

42

1.149

 

 

Total

48.800

44

 

 

 

 

 

Robust Tests of Equality of Means

Nilai

 

 

 

 

 

Statistica

df1

df2

Sig.

Welch

.238

2

27.968

.790

Brown-Forsythe

.232

2

41.798

.794

  1. Asymptotically F distributed.

 

 

 

Means

 

Kesimpulan :

–          Pada bagian 1 deskriptif, merupakan deskripsi dari variable-variable yang dianalisis.

–          Pada bagian 2 Test of Homogenity Of Variance di perhatikan hasil tes homogenitas dari varians. Jika nilai signifikannya < 0,05 maka ketiga varians itu berbeda. Tapi jika nilai signifikannya > 0,05 maka ketiga varians itu sama. Dari table diatas  dengan nilai signifikansi 0,854 < 0,05 berarti ketiga varians tersebut berbeda. Maka Ha diterima Ho ditolak.

–          Pada bagian 3. Anova . diperhatikan dari table anova diatas, hasil signifikansinya 0,794 < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak.

 

 

  1. Regresi

 

 

Descriptive Statistics

 

Mean

Std. Deviation

N

kualitas_layanan

72.33

11.318

15

peminat_kamar_hotel

166.67

20.673

15

 

 

Correlations

 

 

kualitas_layanan

peminat_kamar_hotel

Pearson Correlation

kualitas_layanan

1.000

.494

peminat_kamar_hotel

.494

1.000

Sig. (1-tailed)

kualitas_layanan

.

.031

peminat_kamar_hotel

.031

.

N

kualitas_layanan

15

15

peminat_kamar_hotel

15

15

 

 

Variables Entered/Removedb

Model

Variables Entered

Variables Removed

Method

1

peminat_kamar_hotela

.

Enter

a. All requested variables entered.

 

b. Dependent Variable: kualitas_layanan

 

 

 

 

 

 

Model Summaryb

Model

R

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Change Statistics

R Square Change

F Change

df1

df2

Sig. F Change

1

.494a

.244

.185

10.215

.244

4.186

1

13

.062

a. Predictors: (Constant), peminat_kamar_hotel

 

 

 

 

 

b. Dependent Variable: kualitas_layanan

 

 

 

 

 

 

 

 

ANOVAb

Model

Sum of Squares

df

Mean Square

F

Sig.

1

Regression

436.815

1

436.815

4.186

.062a

Residual

1356.518

13

104.348

 

 

Total

1793.333

14

 

 

 

a. Predictors: (Constant), peminat_kamar_hotel

 

 

b. Dependent Variable: kualitas_layanan

 

 

 

 

 

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T

Sig.

Correlations

Collinearity Statistics

B

Std. Error

Beta

Zero-order

Partial

Part

Tolerance

VIF

1

(Constant)

27.301

22.167

 

1.232

.240

 

 

 

 

 

peminat_kamar_hotel

.270

.132

.494

2.046

.062

.494

.494

.494

1.000

1.000

a. Dependent Variable: kualitas_layanan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Collinearity Diagnosticsa

Model

Dimension

Eigenvalue

Condition Index

Variance Proportions

(Constant)

peminat_kamar_hotel

1

1

1.993

1.000

.00

.00

2

.007

16.750

1.00

1.00

a. Dependent Variable: kualitas_layanan

 

 

 

 

Residuals Statisticsa

 

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

N

Predicted Value

54.32

77.29

72.33

5.586

15

Residual

-15.532

18.117

.000

9.843

15

Std. Predicted Value

-3.225

.887

.000

1.000

15

Std. Residual

-1.521

1.774

.000

.964

15

a. Dependent Variable: kualitas_layanan

 

 

 

 

Charts

 

 

 

 

Kesimpulan :

Dari hasil perhitungan diatas, bahwa ada hubungan antara nilai kualitas pelayanan terhadap peminat kamar hotel . jadi Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan nilai signifikansi 0,062 < 0,05 dan taraf kepercayaan 95 %.

 

 

  1. Korelasi

 

 

Descriptive Statistics

 

Mean

Std. Deviation

N

pemberian rumah dinas

45.33

10.431

15

produktivitas

68.67

9.722

15

 

 

 

 

 

 

Correlations

 

 

pemberian rumah dinas

produktivitas

pemberian rumah dinas

Pearson Correlation

1

-.541*

Sig. (2-tailed)

 

.037

N

15

15

produktivitas

Pearson Correlation

-.541*

1

Sig. (2-tailed)

.037

 

N

15

15

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

 

 

Kesimpulan yang di dapat dari hasil perhitungan diatas adalah Ha ditolak dan Ho diterima. Maka tidak terdapat hubungan antara pemberian rumah dinas terhadap produktivitas kerja. Karena harga r tabel adalah 0,632 dan nilai r hitung adalah 0,541. Jadi, 0,541 lebih kecil dari 0,632.

 

 

5. One Sample T-test

 

 

One-Sample Statistics

 

N

Mean

Std. Deviation

Std. Error Mean

waktu_jamsehari

15

4.20

.941

.243

 

 

One-Sample Test

 

Test Value = 4                                      

 

t

df

Sig. (2-tailed)

Mean Difference

95% Confidence Interval of the Difference

 

Lower

Upper

waktu_jamsehari

.823

14

.424

.200

-.32

.72

 

Kesimpulan :

Kesimpulan yang didapat dari hasil pengujian one-sample test bahwa Ha diterima. Jadi, atlet renang memiliki daya tahan berolahraga renang dalam sehari tidak sama dengan 4 jam. Karena dilihat dari nilai signifikansi (2-tailed) yaitu 0,424. Jika nilai signifikansi nya diatas 0,05 maka Ho diterima.

 

KEARIFAN LOKAL SUKU TENGGER

  1. Sistem Kemasyarakatan/kelembagaan
  2. Pemerintah Formal

Pemerintahan formal pada masyarakat Tengger di Desa Ngadisari sama seperti yang lainnya yakni memiliki pemerintahan administratif yang dipimpin oleh kepala desa. Kepala Desa bertugas untuk mengatur berbagai hal yang berada di wilayah Wonokitri. Pemilihan kepala desa dilakukan 5 tahun sekali secara demokrasi yakni dipilih secara langsung oleh warga secara aman dan tertib karena warga Tengger disini sangat menjunjung tinggi nilai persamaan, demokrasi dan kehidupan masyarakat. Ormas yang sering diikuti oleh masyarakat Tengger di Desa Ngadisari adalah kelompok tani dan perkumpulan adat yang ada di masyarakat Tengger dan ada pula masyarakat Tengger yang tidak mengikuti kegiatan ormas tersebut.  

 

  1. Pemerintahan Informal

Selain pemerintahan formal, masyarakat Tengger di Desa Wonokitri juga memiliki pemerintahan informal yang memimpin seluruh perkampungan yakni berupa dukun. Sosok dukun ini sangat berpengaruh dalam kehidupan masyarakat Tengger sehingga lebih dipercaya, disegani dan dihormati daripada pejabat administratif. Tugas dan fungsi dukun adalah mengatur upacara adat, membimbing pemuda dalam memahami hindu, menyimpan benda keramat, konsultan masalah adat (hajatan dan menikahkan), dan menjaga masyarakat. Dukun ini dianggap sebagai orang terpandang yang selalu dihormati oleh seluruh warga dimana tidak sembarang orang dapat menduduki jabatan tersebut. Seorang dukun memiliki jabatan yang tidak ditentukan dan jabatan tersebut akan berpindah manakala dukun tersebut sudah tidak mampu menjalankan tugasnya dan memutuskan untuk berhenti. Untuk menjadi seorang dukun diperlukan perjuangan keras yakni harus menghapal bacaan atau mantra-mantra yang sulit, dan apabila ada orang yang sudah siap menjadi dukun maka orang tersebut akan di tes hapalannya oleh seluruh dukun di Gunung Bromo dengan disaksikan warga. Lembaga informal ini digunakan untuk mengikuti aparat adat, mempersatukan adat (upacara kasada), menjaga kearifan local, menjaga adat istiadat, penggerak ibadah dan penggerak pembangunan serta pengikat tali persaudaraan.

 

  1. Konflik

Masyarakat Tengger merupakan masyarakat yang menjunjung tinggi persamaan, demokrasi, toleransi dan kehidupan masyarakat sehingga keadaan masyarakat disini sangat aman dan tidak pernah mengalami adanya konflik baik antar warga maupun warga dengan pihak lembaga kemasyarakatan. Masyarakat Tengger selalu bersifat ramah terhadap siapapun yang datang mengunjunginya. Masyarakat Tengger juga pantang untuk berbohong apalagi mencuri meskipun memang tidak terdapat sanksi-sanksi khusus namun mereka terikat oleh adat dan mempunyai rasa kekeluargaan yang tinggi sehingga apapun dilaksanakan secara kekeluargaan tanpa adanya persengketaan yang menyebabkan konflik. Pada Suku Tengger juga terdapat hukum adat sebagai warisan nenek moyang dalam membantu menjaga keamanan Suku Tengger walaupun akhir-akhir ini hukum tersebut semakin pudar sebagai pengaruh perkembangna zaman. Seandainya ada konflik yang terjadi pada masyarakat Tengger maka bentuk penyelesaiaannya dengan cara diberikan pengarahan oleh keluarganya dan masyarakat lainnya dan apabila konflik tersebut belum terselesaikan dengan cara seperti itu maka tindakan selanjutnya adalah dengan di damaikan oleh pihak lain yaitu kepala desa atau petinggi desa (dukun). Tetapi kasus diatas jarang terjadi di masyarakat Tengger, karena masyarakat Tengger berpedoman hidup tentram dan saling menghargai satu sama lain.

3. kondisi sosial

            Masyarakat Indonesia sangatlah multikultural. Berbagai ragam seni dan budaya tersebar di seluruh Indonesia dan dengan penampakan alamnya akan menimbulkan perilau sosial yang berbeda-beda. Demikian pula dengan kehidupan masyarakat suku Tengger di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura yang menjadi objek kajian dalam praktik kuliah lapangan dalam kesempatan ini.

            Kehidupan masyarakat tengger di Desa Ngadisari penuh dengan kedamaian dan kondisi masyarakat yang sangat aman dan rukun. Setiap permasalahan yang terjadi diselesaikan dengan jalan musyawarah yang dipimpin oleh petinggi dan orang-orang berpengaruh lainnya yang secara posisinya sangat dihormati dan dipatuhi oleh masyarakat setempat. Apabila ada pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakatnya maka itu cukup diselesaikan oleh petinggi saja. Selain patuh pada adat mereka juga patuh pada peraturan pemerintahan sehingga memperkecil peluang terjadinya konflik.

            Warga Tengger umumnya termasuk di Desa Ngadisari terkenal dengan karakternya, keluhuran budi pekerti dan sikapnya yang sangat sadar hukum. Di daerah ini jarang terjadi tindakan pencurian, pembunuhan ataupun tindakan kriminal lainnya. Kehidupan di Ngadisari sangat harmonis.

            Salah satu aspek yang mendukung tingginya tingkat kerukunan di Desa Ngadisari adalah dasi aspek kepercayaan. Warga Ngadisari yang merupakan suku Tengger tersebut sebagian besar menganut agama Hindu dan sangat taat dengan adat istiadat yang ada. Ketaatan mereka pada Tuhan dan adat yang ada yang juga sangat kental dengan hal-hal yang sifatnya mistis menjadikan karakter mereka sebagai masyarakat yang harmonis sangat kuat.

            Apabila ada warga yang melakukan pelanggaran pada akhirnya akan dibiarkan saja oleh yang lainnya. Tidak akan ditgur atau dinasihati lagi dalam bentuk apapun. Hanya di diamkan saja. Hal itu dikarenakan masyarakat percaya akan adanya hukum karma, Tuhan dan juga makhluk penunggu lainnya yang ada di daerah tersebut yang akan membalas perbuatan atau pelanggaran tersebut.

            Dewasa ini wilayah Desa Ngadisari yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Gunung Bromo telah mengalami perkembangan dan kemajuan yang signifikan. Salah satunya adalah dengan dibukawa Bromo menjadi daerah kawasan wisata. Perubahan itu tentunya mengakibatkan berbagai dampak perubahan soaial bagi Desa Ngadisari dan sekitarnya. Adapun dampak perubahan sosial yang terjadi sejauh ini bagi Suku Tengger di Desa Ngadisari bersifat kemajuan, tetapi tidak menutup kemungkinan akan adanya dampak negatif dan merugikan.

            Dengan adanya orang asing (wisatawan) yang masuk ke wilayah Ngadisari tentunya akan mempengaruhi perilaku masyarakat. Penelitian di lapangan menunjukkan bahwa setelah dibukanya Bromo menjadi kawasan wisata, masyarakat semakin rukun dengan adanya kerjasama dalam mata pencaharian yang baru dengan menyewakan kuda tunggungan, mobil jeep, dan juga penginapan.

 

4. kondisi ekonomi

            Masyarakat Desa Ngadisari bermata pencaharian sebagai petani kurang dari 5% saja masyarakatnya yang berkerja selain menjadi petani. Dalam kehidupan sehari-hari merkea sangatlah sederhana, rajin dan damai. Ladang mereka berada di lereng-lereng gunung dan juga puncak-puncak yang berbukit-bukit.

            Kebanyakan dari masyarakat memiliki ladang yang jauh dari tempat tinggalnya sehingga harus membuat gubuk-gubuk sederhana di ladanganya untuk beristirahat sementara waktu. Mereka bekerja hingga sore hari di ladanganya. Pada masa kini, masyarakt Tengger di Desa Ngadisari umumnya hidup sebagai petani di ladang. Mereka memiliki prinsip yang kaut dalam pertaniannya, yaitu tidak mau menjual tanah (ladang) mereka pada orang lain.

            Mereka hidup dari bercocok tanam di ladang, dengan pengairan tadah hujan. Pada mulanya mereka menanam jagung sebagai makanan pokok, akan tetapi saat ini sudah berubah. Pada musim hujan mereka menanam sayuran seperti kentang, kubis, bawang prey, dan wortel sebagai tanaman perdagangan. Pada penghujung musim hujan mereka barulah menanam jagung sebagai cadangan makanan pokok.

            Macam hasil pertaniannya adalah kentang, kubis, wortel, tembakau, dan jagung. Untuk pendistribusian hasil pertanian dilaksanakan melalui tengkulak, tengkulak atau pedagang langsung yang menjemput komoditas pertaniannya. Kelebihan penjualan hasil ladang ditabung untuk perbaikan rumah serta untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya.

            Selain bertani, ada sebagian masyarakat yang berprofesi sebagai pemandu wisata di Bromo. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan menawarkan kuda dan jeep yang mereka miliki untuk disewakan kepada wisatawan. Aspek pembangunan yang terlihat adalah pada sektor pariwisata, misalnya dengan pembangunan-pembangunan akses-akses menuju gunung  Bromo agar lebih mudah dijangkau wisatawan. Fasilitas yang dibangun untuk pariwisata misalnya hotel, restoran, cafe, musium, toko aksesoris, warung-warung dan sebagainya.

5. Pendidikan

Aspek yang sangat penting untuk mengembangkan pribadi dan pengetahuan yang kemudian dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup dan memajukan desanya, rupanya ini juga didasari oleh masyarakat di Desa Ngadisari. Selanjutnya untuk meningkatkan sumber daya manusia penduduk Desa Ngadisari maka pemerintah desa mewajibkan warganya untuk menempuh pendidikan minimal belajar 9 tahun. Desa memiliki kebijakan bahwa warganya menempuh jenjang pendidikan minimal 9 tahun, walaupun dalam pelaksanaannya masih banyak ketimpangan dan permasalahan yang harus diadapi. Hali ini terlihat dari tingkat pendidikan lulusan SD masih cukup banyak, berikut tingkat pendidikan yang tercatat sebagaimana dalam tabel dari monografi Desa Ngadisari tahun 2012 :

No

TINGKAT PENDIDIKAN

JUMLAH (ORANG)

%

1

PAUD

20

1,35

2

TK

38

2,57

3

SD

799

54,06

4

SMP

395

26,72

5

SMA

168

11,37

6

D3

5

0,34

7

SI

48

3,25

8

S2

5

0,34

JUMLAH

1478

100

 

Untuk mengetahui tingkat pendidikan penduduk Desa Ngadisari yang menjadi responden kami dalam penilitian ini yang diambil secara random atau secara acak kepada penduduk yang kami temui di tempat, kami menyajikan tabel tingkat pendidikan mereka yang telah diolah agar menjadi data yang mudah dipahami sebagai berikut :

NO

TINGKAT PENDIDIKAN

JUMLAH (ORANG)

%

1

TIDAK SEKOLAH

2

2

2

SD

34

33,7

3

SMP

31

30,6

4

SMA/SMK

34

33,7

5

PERGURUAN TINGGI

0

0

JUMLAH

101

100

 

 

            6. Pola pemukiman

Pola pemukiman menunjukan tempat bermukim manusia dan bertempat tinggal menetap dan melakukan kegiatan/aktivitas sehari-harinya. Pemukiman dapat diartikan sebagai suatu tempat (ruang) atau suatu daerah dimana penduduk terkonsentrasi dan hidup bersama menggunakan lingkungan setempat, untuk mempertahankan, melangsungkan, dan mengembangkan hidupnya.

Pola pemukiman Desa Ngadisari ini memiliki pola memanjang atau linier di sepanjang kiri dan kanan jalan umum yang berdekatan atau menggerombol pada suatu tempat yang dihubungkan dengan jalan sempit atau tidak lebar antara satu desa dengan desa lain. Dikarenakan permukaan atau relief di Desa Ngadisari merupakan relief dataran tinggi maka penduduk membuat pemukiman yang sesuai dengan lingkungan mereka berada. Selain relief factor yang mempengaruhi pola pemukiman disana adalah kesuburan tanah, keadaan iklim, keadaan ekonomi, kultur penduduk.

Pembangunan sebuah rumah selalu diawali dengan selamatan, demikiah pula apabila bangunan telah selesai diadakan selamatan lagi. Pada setiap bangunan yang sedang dikejakan selalu terdapat sesajen, yang digantungkan pada tiang-tiang, berupa makanan, ketupat, lepet, pisang raja dan lain-lain. Bangunan rumah orang Tengger biasanya luas sebab pada umumnya dihuni oleh beberapa keluarga bersama-sama, Ada kebiasaan bahwa seorang pria yang baru saja menikah akan tinggal bersama mertuanya

Tiang dan dinding rumahnya terbuat dan kayu dan atapnya terbuat dan bambu yang dibelah. Setelah bahan itu sulit diperoleh, dewasa ini masyarakat telah mengubah kebiasaan itu dengan menggunakan atap dan seng, papan atau genteng.

Alat rumah tangga tradisional yang hingga sekarang pada umumnya masih tetap ada adalah balai-balai, semacam dipan yang ditaruh di depan rumah. Di dalam ruangan rumah itu disediakan pula tungku perapian (pra pen) yang terbuat dan batu atau semen. Perapian ini kurang lebih panjangnya 1/4 dari panjang ruangan yang ada. Di dekat perapian terdapat tempat duduk pendek terbuat dari kayu (dingklik bhs jawa) yang meliputi kurang lebih separuh dan seluruh ruangan. Apabila seorang tamu di terima dan dipersilakan duduk di tempat ini menunjukkan bahwa tamu tersebut diterima dengan hormat.

Selain digunakan untuk penghangat tubuh bagi penghuni rumah, perapian juga dimanfaatkan untuk mengeringkan jagung, atau bahan makan lainnya yang memerlukan pengawetan dan ditaruh di atas paga. Dekat tempat perapian itu terdapat pula alat-alat dapur, lesung, dan tangga. Halaman rumah mereka pada umumnya sempit (kecil) dan tidak ditanami pohon-pohonan. Di halaman itu pula terdapat sigiran, tempat untuk menggantungkan jagung yang belum dikupas. Selain itu, sigiran dimanfaatkan untuk menyimpan jagung, sehingga juga berfungsi sebagai lumbung untuk menyimpan sampai panen mendatang

 

 

Keadaan Fisik Suku Tengger Bromo

 

  1. 1.      Kondisi Admnistratif

Secara geografis, Desa ngadisari berada di wilayah kompleks Gunung Bromo yaitu antara 7⁰56’30” LS dan 112⁰37’ BT. Desa Ngadisari merupakan bagian dari Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Propinsi Jawa Timur.

Penduduk setempat adalah suku Tengger. Luas daerah Tengger itu sendiri sekitar 40 km dari utara ke selatan dan 20-30 km dari timur ke barat, di atas ketinggian antara 1000 m dpl – 3675 m dpl.

Suku Tengger di Desa Ngadisari sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani, yakn sebanyak 95%, sedangkan sebagian kecil dari mereka (5%) hidup sebagai pegawai negeri, pedagang, buruh, dan usaha jasa. Bidang jasa yang mereka tekuni antara lain menyewakan kuda tunggang untuk wisatawan, baik dalam maupun luar negeri, menjadi sopir jeep (biasanya miliknya sendiri), dan menyewakan kamar untuk para wisatawan. Hasil pertanian yang utama adalah sayuran.

Pada penghujung akhir musim hujan mereka akan menanam jagung sebagai cadangan makanan pokok. Sejak zaman pemerintahan Majapahit, tingkat perkembangan penduduk Tengger tergolong lambat. Sejarah perkembangan masyarakat Tengger tdak dketahui dengan jelas.

Masyarakat suku Tengger begitupula yang berada di Desa Ngadsari tidak mengenal dualisme kepemimpinan, walaupun ada yang namanya dukun adat. Tetapi secara formal pemerintahan dan adat suku Tengger dipimpin oleh seorang Kepala Desa (Petinggi) yang sekalgus adalah kepala adat. Proses pemilihan petinggi dilakukan dengan cara pemilihan langsung oleh masyarakat, melalui proses pemilihan petinggi. Sedangkan untuk memilih dukun, dilakukan melalui beberapa tahapan-tahapan (menyangkut diri pribadi calon dukun), yang pada akhirnya akan diuji melalui ujian Mulenan (ujian pengucapan mantra yang tidak boleh terputus ataupun lupa) yang waktunya pada waktu upacara Kasada yang bertempat di Poten Gunung Bromo.

Sebagai kelompok masyarakat yang menamakan dirnya masyarakat Tengger tentu memilik kedinamisan hidup, karena sebagai manusia normal mereka tidak mau dianggap kelompok yang statis. Oleh karena itu, di dalam kedinamisan hidup masyarakat Tengger, memiliku=i orang-orang atau kelompok orang yang menjadi pioner dalam menggerakkan massanya agar senantiasa survive dan dinamis. Pioner tersebut dapat diangkat sebagai pimpinan, yatu dengan segala tindakan yang dilakukan orang-orang untuk menyebabkan aktivitas keseluruhan maupun bentuk aktivitas khusus dalam masyarakat atau seseorang yang mampu memerintah, menyuruh, membina dan melindungi warga masyarakat karena kewibawaan, kekuasaan dan wewenang yang dimiliki berdasar adat-istiadat dan hukum yang berlaku dalam masyarakat tersebut.

 

  1. 2.      Kondisi Morfologi

Secara regional, Jawa Timur dibagi menjadi beberapa zona fisiografis (van Bemmelen, 1949) yaitu Zona Dataran Alluvial, Zona Rembang, Zona Depresi Randu Blatung, Zona Kendeng, Zona Depresi dan Zona Pegunungapian Selatan. Zona Depresi dibagi menjadi tiga, yaitu Sub-zona Ngawi di bagian utara, Sub-zona Solo di bagian tengah dan Sub-zona Blitar di bagian selatan.

Komplek Tengger terletak di Sub-zona Solo, bagian dari Zona Depresi Jawa Timur. Sub-zona Solo terbentuk oleh barisan gunungapi berumur kuarter, mulai dari Plestosen hingga Holosen. Diantara gunungapi-gunungapi tersebut didapatkan dataran-dataran yang disebut dataran intramontana. gunungapi-gunungapi yang dijumpai di sub-zona ini membentuk kelurusan gunungapi dari barat berturut-turut Lawu, Wilis, Kelud, Arjuno-Welirang, Argopuro, Bromo-Tengger, Semeru, Ijen, dan Raung. Gunungapi Bromo-Tengger ke arah utara – selatan membentuk kelurusan Tengger–Semeru Kompleks. Kompleks ini terdiri dari beberapa struktur kerucut vulkanik berumur Plestosen Atas dan beberapa kerucut yang lebih muda, berumur Holosen. Gunungapi Jembangan paling tua, menyusul Bromo-Tengger dan Semeru. 

Bromo-Tengger merupakan kompleks gunungapi dengan morfologi sangat bervariasi. Pada bagian puncak terdapat kaldera cukup luas dengan bentuk menyerupai belah ketupat dengan ukuran diagonal terpanjang sekitar 10 km. Dari dasar kaldera ini setidaknya terdapat 7 pusat erupsi, dengan kelurusan menyilang barat – timur dan timurlaut – baratdaya (van Padang, 1951), masing-masing Widodaren-Watangan, Kursi, Segarawedi Lor dan Kidul, Batok dan Bromo. Kelompok Bromo-Tengger dapat dikelompokkan benjadi beberapa satuan geomorfologi, yaitu Satuan Geomorfologi Lereng gunungapi Terdenudasi, Satuan Geomorfologi Sisa Kerucut Gunungapi, Satuan Geomorfologi Dataran Kaldera dan Satuan Geomorfologi Kerucut Gunungapi.

Satuan Geomorfologi Lereng gunungapi Terdenudasi menempati tubuh Komplek Tengger. Dibangun oleh material lava dan piroklastika hasil erupsi vulkan-vulkan Tengger. Sudut lereng satuan ini berkisar antara 250 – 600, dalam bentuk lembah-lembah berpola radier dan igir-igir sisa kaldera Tengger Tua. Termasuk dalam satuan geomorfologi ini misalnya bukit-bukit Argawulan, Ider-ider, Pandaklembu, Jantur, Gentong dan Penanjakan.

Satuan Geomorfologi Sisa Kerucut Gunungapi menempati bagian puncak Kompleks Bromo-Tengger. Satuan ini merupakan sisa erosi dan denudasi kerucut gunungapi yang tersusun oleh lava, endapan piroklastika dan endapan lahar. Pada satuan ini berkembang pola pengaliran semi radier dengan lembah-lembah lurus dan relatif landai dengan bentuk huruf V. Termasuk dalam satuan ini antara lain tubuh bukit Widodaren-Watangan, Kursi, Segarawedi, Cemaratiga, dan Wonotoro.

Satuan Geomorfologi Dataran Kaldera menempati puncak kompleks Bromo-Tengger, yang mengelilingi Satuan Kerucut Gunungapi dan Satuan Sisa Kerucut Gunungapi. Satuan ini dibangun oleh dataran pasir sampai bongkah.

Satuan Geomorfologi Kerucut Gunungapi terdiri atas dua kerucut gunugapi, Bromo dan Batok. Satuan ini tersusun atas endapan piroklastika. Pada kerucut Bromo terdapat kawah dengan kedalaman mencapai 200 m. Gunung Batok dengan ukuran lebih kecil, dipenuhi alur pola radier dengan lembah merata sebagai bentuk ideal dari morfotipe parasol ribbing.

 

  1. 3.      Kondisi Hdrologi

Seperti kebanyakan daerah vulkanik, wilayah Desa Ngadisari yang berdekatan dengan Gunung Bromo memiliki tatanan air yang radikal, sehingga pada musim kemarau, persediaan air hampir tidak tersedia atau bahkan benar-benar kering. Hal ini dikarenakan air telah menggenangi semua permukaan tanah selama musim hujan menghilang dengan cepat dengan menembus lapisan bawah tanah. Persediaan air dalam tanah hanya di dapat dari air hujan, yang juga mengalir di antara gunung-gunung batu. Meskipun pada musim hujan, sungai di daerah batu vulkanik penuh, tapi begitu musim kemarau tiba, semuanya akan mengering.

Sumber air dari Desa Ngadisari adalah dari sungai dan kanal. Terdapat lebih dari 50 sungai dan 4 danau di dalam kawasan Taman Nasional Bromo-Tengger_Semeru (TN-BTS). Danau-danau tersebut diantaranya adalah Ranu Darungan, Ranu Pane, Ranu Regulo dan Ranu Kumbolo. Dalam hal ini menunjukkan bahwa TN-BTS memiliki peran yang sangat penting bagi daerah sekitarnya. Keberadaan mata air TN-BTS dapat memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat di desa-desa, dapat memenuhi kebutuhan air untuk pertanian dan menghasilkan energi / tenaga listrik.

  1. Aksesibilitas

Desa Ngadisari merupakan desa yang paling detak dengan lokasinya dengan Kawah Gunung Bromo. Desa Ngadisari memiliki akses yang paling dekat ke Lautan Pasir dan Kawah Gunung Bromo. Aksesibilitas yang dekat menjadikan desa ini cocok untuk persinggahan dan menjadi Desa Tujuan Wisata. Desa Ngadisari merupakan transit (daerah tujuan wisata) bagi wisatawan yang akan ke objek wisata Gunung Bromo. Lokasi Desa Ngadisari dari ibu kota Kecamatan Sukapura dari Surabaya jaraknya 15 Km, dan dari Ibu Kota Kabupaten Probolinggo jaraknya 42 Km, serta dari Surabaya Ibukota Provinsi Jawa Timur berjarak 118 Km.

Sarana transportasi merupakan salah satu pendukung dalam pariwisata. Bidang transportasi meliputi sarana jalan dan fasilitas angkutan. Menurut Nyoman S. Pendit (1986:21) untuk kelancaran transportasi perlu didukung oleh syarat-syarat tertentu, seperti jalan-jalan menuju objek wisata yang baik, lalu lintas lancar tidak banyak hambatan, jadwal perjalanan yang terencana dan teratur, sehingga sambungan hubungan antara jenis alat angkutan yang satu dengan yang lain berjalan menurut waktu dan rencana. Disamping itu, kondisi alat transportasi perlu diperhatikan agar tidak mengecewakan para wisatawan yang menggunakan jasa transportasi itu.

Mengenai sarana transportasi ke daerah Desa Ngadisari ini cukup memadai. Untuk sarana jalan dari Probolinggo sampai Desa Ngadisari sudah beraspal dan kondisi jalan cukup baik, sehingga kendaraan bermotor dapat sampai ke daerah tujuan dengan lancar. Namun kondisi jalan dari Desa Ngadisari (dusun cemoro lawang) ke objek wisata Kawasan Gunung Bromo kurang baik, bahkan sebagian ada yang masih berupa batu-batu besar dan kondisinya rusak, sehingga hanya jenis kendaraan tertentu yang dapat melalui jalan ini. Apalagi jalannya turun-naik, berbelok-belok, dan cukup curam, sehingga tampak mengerikan.

Sarana transportasi berupa angkutan umum dari Probolinggo ke Desa Ngadisari relatif lancar. Bagi wisatawan yang akan ke objek wisata Gunung Bromo yang tidak membawa kendaraan pribadi dapat naik angkutan umum berupa bus atau angkutan pedesaaan (taxi) sampai di Dusun Cemoro Lawang Desa Ngdisari. Selanjutnya bagi wisatawan yang akan ke objek Wisata Gunung Bromo, Pananjakan, Ranu Pani, Padang Savana, Pura Luhur Poten dan Guwo Widodaren, baik yang membawa kendaraan sendiri maupun yang naik angkutan umum, disediakan angkutan khusus jeep dan kuda.

Sarana transportasi angkutan khusus jeep dan kuda ini menjadi kebijakan Pemerintahan Desa Ngadisari sebagai masukan pendapatan masyarakat. Untuk mengatur kelancaran, ketertiban dan supaya tidak saling berebut penumpang serta tidak terjadi persaingan tarif angkutan, telah dibentuk Paguyuban dan ketetapan tarif sewa angkutan khusus ini. Sebelum ada paguyuban terutama angkutan jeep, cari penumpang berebutan, taripnya bersaing dan wisatawan merasa tidak nyaman.

Untuk angkutan wisata kuda, lokasinya (daerah tujuan) Dusun Cemara Lawang – Gunung Bromo dan Poten (Lautan Pasir)- Gunugn Bromo. Pada umumnya wisatawan yang akan ke Gunung Bromo naik kuda, meskipun sudah menywa jeep setelah dari Pananjakan. 

  1. Iklim

Desa Ngadisari termasuk Kawasan Tengger, merupakan daerah pegunungan yang paling dekat dengan Gunung Bromo. Sebagai daerah pegunungan, Desa Ngadisari juga termasuk daerah dataran tinggi yang terdidi dari lembah-lembah dan lereng-lereng perbukitan, dengan ketinggian 1800 m di atas permukaan air laut. Desa Ngadisari termasuk kedalam daerah yang beriklim tropis seperti di daerah tengger dan daerah-daerah yang ada di Indonesia, dengan curah hujan 2000 m/tahun dan suhu rata-rata harian 10°C-20°C.

Iklim di daerah Desa Ngadisari ini memiliki kondisi yang berbeda antara musim penghujan dengan musim kemarau. Pada musim penghujan yang terdapat antara bulan Nopember sampai dengan bulan Maret , terjadi kelembapan udara rata-rata 80 % sehingga terasa sangat dingin, Suhu udara berubah-ubah, tergantung ketinggian, antara 3° – 18° Celsius. Sebaliknya pada musim kemarau yang terjadi antara bulan April sampai bulan Oktober cuaca agak bersih dari kabut, tetapi keadaan sering diganggu oleh debu yang bertebaran karena ditiup angin kencang. Pada musim ini biasanya pada malam hari temperatur terasa lebih dingin dibandingkan musim hujan (machmud, 2003:137). Mengenai kabut ini bisa berubah setiap saat, siang hari pun dapat terjadi kabut yang tebal dan suasana seperti malam hari.

  1. Geologi

Desa Ngadisari ini terletak di daerah Gunung Bromo dan Gunung Semeru (gunung berapi yang masih aktif) merupakan daerah yang sangat subur. Tanahnya berupa campuran tanah liat dan tanah padas yang termasuk jenis padsol . jenis tanah ini bahan induknya berasal dari batuan vulkanis yang tidak komapak, gembur, seperti pasir. Keadaan tanah jenis tanah dan suhu udara sangat menentukan keberadaan jenis tumbuhan yang dapat tumbuh subur secara alami. Menurut machmud (2003:137-138) tumbuh-tumbuhan yang hidup didaerah ini sangat beragam, mulai dari tanaman keras dan besar sampai ke tanaman lunak dan tergolong kecil. Tanaman keras, seperti akasia, cemara gunung, sedangkan tanaman lunak termasuk jenis sayuran seperti kentang, kubis, wortel, jagung, ubi ketela, bawang putih, bawang prei, sawi dan tomat.

  1. Kondisi Sosial

Di setiap daerah mempunyai kondisi sosial yang berbeda-beda. Demikian pula di Tengger Khususnya desa Ngadisari. Kondisi sosial masyarakat Tengger dapat digambarkan sebagai berikut :

Beberapa faktor yang menunjukkan perubahan-perubahan di daerah Tengger mengakibatkan berbagai dampak pada masyarakat Tengger. Dampak dari perubahan sosial tersebut dapat bersifat kemajuan, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi dampak yang dirasa merugikan atau negatif. Artinya, dampak tersebut dapat bersifat menguntungkan atau positif apabila unsur-unsur perubahan dapat diterima dan dikembangkan oleh warga masyarakat Tengger, sehingga menghasilkan kemajuan dan perkembangan untuk kemakmuran hidup masyarakat Tengger serta ada gairah untuk pengembangan selanjutnya. Sedangkan dampak yang dianggap merugikan dan negatif apabila seluruh masyarakat Tengger atau sebagian besar warganya tidak dapat menerima unsur-unsur perubahan yang mengakibatkan terganggunya stabilitas niliai-nilai yang dijunjung tinggi oleh warga masyarakat Tengger, sehingga menyebabkan masyarakat tenggelam dalam persoalan yang dihadapinya dan tidak dapat mengambil sikap (keputusan) terhadap keadaan yang baru.

Pengalaman sejarah menunjukkan bahwa di daerah Tengger terjadi kecenderungan  perkembangan ke arah yang positif, terutama berkaitan dengan masalah ekonomi. Kemajuan-kemajuan yang didapatkan dari kesuburan alam membuktikan bahwa semakin meningkatnya pendapat sebagian masyarakat Tengger. Kemajuan dalam bidang ekonomi tersebut tentu saja dari keberhasilan dari bidang-bidang lain yang erat kaitannya dengan hasil inovasi masyarakat Tengger itu sendiri. Kemajuan dalam bidang ekonomi ini terbukti dengan tingginya swadaya masyarakat terhadap pembangunan-pembangunan yang disubsidi pemerintah. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan juga merupakan indikasi bahwa kemajuan-kemajuan dalam bidang mentalitas telah ditampilkan ke permukaan, karena pembangunan  dapat bergerak maju harus diupayakan atas kekuatan sendiri (Self Substaining Proses). Selain karena kesuburan alam, kemajuan dan perkembangan ekonomi di daerah Tengger, juga ditunjang oleh turisme, sehingga banyak warga masyarakat Tengger, banyak memanfaatkan turisme sebagai tambahan penghasilan. Misalnya dengan menyewakan kamar-kamar untuk penginapan dan menyewakan Jeep untuk dipakai para wisatawan melakukan perjalanan ke Bromo.

Keberhasilan masyarakat Tengger dalam bidang ekonomi dapat diamati dengan melihat bangunan-bangunan rumah peduduk serta barang-barang mewah yang dimiliki oleh masyarakat, seperti kendaraan roda empat maupun roda dua, perabot rumah tangga seperti TV berwarna, meja kursi yang bagus, tempat tidur yang bagus dan sebagainya. Melihat bentuk fisik bangunan-bangunan rumah yang ada di kawasan Tengger menunjukkan adanya kemajuan-kemajuan dalam bidang ekonomi. Bangunan rumah yang terbuat dari batu bata, genting pres, langit-langitnya dari eternit, lantainya berkeramik serta daun jendela dan daun pintu yang berkaca tebal. Kesemuanya ini mereka peroleh dengan cara membeli dari kota. Kalau secara perhitungan membangun sebuah rumah yang bagus di daerah Tengger biayanya bisa mencapai dua kali lipat lebih mahal bila dibandingkan dengan membangun sebuah rumah di daerah sekitar kota.

Uraian dari keseluruhan dampak yang diakibatkan oleh terjadinya perubahan-perubahan sosial di daerah Tengger akhirnya juga berpengaruh terhadap hubungan sosial kemasyarakatannya, baik terhadap hubungan kekeluargaan, kegotong-royongan maupun kegiatan hubungan kemasyarakatan lainnya, sehingga akhirnya berpengaruh pula terhadap perkembangan adat dan kebudayaan yang telah dilestarikan. Seperti halnya adanya perkawinan antara orang Tengger dengan orang Bali yang mengakibatkan masuknya budaya Bali ke Tengger, misalnya dengan adanya Ogo-ogo (Bhuta Yadnya) pada waktu hari raya Nyepi.

  1. Kondisi Ekonomi

 

Kehidupan perekonomian suku Tengger pada umumnya sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani karena ¾ ha lahan di suku Tengger, Ngadas berupa tanah tegalan dan sisanya pemukiman penduduk. Untuk komoditas utamanya yaitu sayur-sayuran seperti kentang, bawang daun, dan kobis. Ketiga komoditas ini merupakan komoditas utama yang dihasilkan oleh petani Suku Tengger. Lahan yang digarap umumnya milik sebagian warga Tengger yang terbentuk dalam kelompok tani sebagai berikut :

  1. Kelembagaan Tani Semeru
  2. Kelembagaan Tani Bromo
  3. Gapoktan Semeru

 

Selain itu ada program-program yang pernah dilaksanakan oleh Lingkup pertanian Tengger sebagai berikut :

 

  1. Pemupukan modal kelompok Tani tahun 2007 di kelompok Semeru.
  2. Sekolah Lapang Budidaya Kentang 2008 kelompok Semeru.
  3. Sekolah lapang GAP tanaman kentang tahun 2009 di kelompok Bromo (APB Propinsi)
    1. Sekolah lapang GAP kentag lanjutan 2010 kelompok Bromo (APB Propinsi)
    2. Konservasi lahan tahun 2008 di kelompok Semeru (APBN).
    3. PUAP tahun 2009 di Gapoktan Semeru.

                        Mata pencaharian mayoritas penduduk  kebanyakan bertani. Mereka berkendaraan sepeda motor bila hendak ke ladang. Jika panen tiba, barulah mereka mengoperasikan jeep untuk mengangkut hasil panen. Hasil panen  tidak saja disimpan di gudang-gudang yang dibangun di tengah-tengah ladang, tetapi juga dibungkus dengan karung-karung plastik dan diletakkan di tepi-tepi kebun. Hal ini untuk memudahkan pengangkutannya ke pasar. Gudang-gudang sederhana yang terbuat dari papan kayu ini sering kali menjadi tempat tinggal pada saat musim panen.

Warga Tengger pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani hortikultura. Lahan di lereng-lereng pegunungan Tengger bukan tempat bertanam padi. Di situ cocok untuk bertani tanaman sayur mayur. Kesuburan lahan di lereng-lereng perbukitan dengan kemiringan yang terjal ini tidak terlepas dari kondisi pegunungan Tengger yang berada di antara dua gunung yang masih aktif, Gunung Bromo dan Gunung Semeru.

Petani Tengger dalam beberapa tahun terakhir sudah mulai mengganti dengan tanaman perdagangan, seperti kentang , wortel, bawang daun, tomat, sawi, kol putih, kol merah dan kembang kol.  Mereka tidak perlu menjual ke luar desanya karena  sudah ada para pengepul yang datang dari Probolinggo, Pasuruan bahkan dari Surabaya datang untuk membeli hasil pertanian dari Tengger.

Tanaman kentang pada umumnya bisa dipanen tiga kali dalam satu tahun, terutama di kawasan yang subur dengan kondisi musim dan cuaca yang baik.  Sementara di dataran yang sangat sedikit potensi air bawah tanah, ditambah dengan kondisi cuaca yang tidak mendukung, panen hanya bisa dilakukan dua kali dalam setahun. Tanah pertanian yang berbukit-bukit curam, dengan kemiringan sampai lebih dari 45 derajat , diolah dengan sistem terasiring. Sistem ini memungkinkan, petani suku Tengger melakukan usaha budidaya tanaman. Tidak ada alat teknologi pertanian yang dipergunakan, selain cangkul dan sabit.

Dari segi ekonomi, terdapat peningkatan yang cukup signifikan bukan hanya karena di daerah Tengger terdapat kawasan wisata Gunung Bromo, melainkann juga karena produktivitas yang meningkat dalam pertaniannya, serta adanya usaha-usaha lain. Di kalangan masyarakat kita terdapat asumsi kuat bahwa mereka adalah masyarakat yang cukup berada.

Selain sebagai Petani, warga Tengger juga membuka warung rumahan dan beternak Sapi, kuda, kambing, Babi, dan ayam buras. Dari hasil itu mereka sudah dapat mencukupi kehidupan mereka sehari-hari.

 

  1. Kondisi Sarana dan Prasarana

a)      Pendidikan

Penduduk suku Tengger memang modern dan kehidupan perekonomian komoditas utamanya adalah sayuran, tetapi di bidang pendidikan masih tergolong kurang memadai. Hal ini terlihat dengan adanya bangunan sekolah yang masih kurang layak untuk menampung anak-anak Tengger. Sekolah Tengger sendiri hanya terdiri dari TK, SD, dan SMP, untuk sekolah taman kanak-kanak sendiri  bangunannya masih bergabung dengan Balai Desa, untuk sekolah dasarnya hanya terdiri 3 ruangan yaiti 2 ruang kelas dan 1 ruang guru, untuk Sekolah Menengah Pertama terdiri hanya terdiri 2 ruangan saja yaitu 1 ruang kelas dan 1 ruang Guru. Hal ini memang butuh perhatian Pemerintah setempat dan perlu tindakan yang serius untuk menangani hal tersebut. Kalau untuk  kemampuan anak-anak Tengger sendiri sudah dapat dikatakan baik, terbukti anak-anak Tengger dapat belajar dan membantu orang tuanya dengan tidak melupakan tugas-tugas sekolah. Salah seorang anak dari Petani dan Pedagang selalu mendapat juara I dikelasnya, padahal setelah pulang sekolah dia membantu orang tuanya di dapur dan berjualan, tetapi untuk belajar tetap dia prioritaskan. Untuk  malanjutkan ke Sekolah Menengah Atas dan Perguruan Tinggi harus keluar Tengger seperti di kecamatan dan kabupaten, hal ini menjadikan warga Tengger memilih tidak melanjutkan sekolah karena jarak yang jauh dari desa. Hanya beberapa saja yang melanjutkan sekolah di kota, karena pendidikan bukan menjadi prioritas utama bagi kehidupan mereka tetapi ladang pertanian yang menjadi sumber matapencaharian sehari-hari.

b)      Kesehatan

Suhu udara dan cuaca di suku Tengger, Ngadas memang dibawah rata-rata. Dengan cuaca yang tidak menentu dan berkabut tebal tidak menjadikan warga Tengger Ngadas manjadi malas berkerja dan tidak melakukan aktivitas apapun. Mereka tetap melakukan aktifitas seperti berladang, beternak, berdagang, sekolah, dan lainnya. Kesehatan mereka tidak terganggu dengan adanya cuaca yang tidak menentu. Fasilitas di desa Ngadas terdiri dari  I Puskesmas saja yang dikelola oleh seorang Bidan dari daerah Tumpang. Mereka mempercayakannya dengan Bidan tersebut, karena di Ngadas tidak ada obat-obatan tradisional dan tabib.

c)      Susunan Pemerintahan

Susunan Pemerintahan desa Ngadas dipimpin oleh seorang Kepala Desa dan pamong-pamong desa lainnya. Ada kepemimpinan tradisional tetapi Kepala Desa tetap menjadi pimpinan utama. Pemimpin tradisinal hanya satu Pemangku adat atau dukun adat, itupun hanya memimpin upacara-upacara adat saja untuk semua warga Tengger dengan tidak memandang keyakinan masing-masing.

Secara tradisi, masyarakat Tengger di pimpin oleh seorang dukun. Seorang kepala dukun biasanya berasal dari kalangan berkemampuan finansial cukup baik. Dalam struktur sosial masyarakat Tengger, posisi dukun, lebih-lebih kepala dukun, menduduki posisi teratas. Karena itulah, jabatan kepala dukun merupakan jabatan yang sangat strategis dalam struktur sosial masyarakat Tengger[1][22].

 

d)     Legenda Masyarakat Setempat

Orang-orang suku Tengger dikenal taat dengan aturan dan agama Hindu. Mereka yakin merupakan keturunan langsung dari Majapahit. Nama Tengger berasal dari Legenda Roro Anteng dan Joko Seger yang diyakini sebagai asal usul nama Tengger, yaitu “Teng” akhiran nama Roro An-“teng” dan “ger” akhiran nama dari Joko Se-“ger”.

                        Alkisah pada jaman dahulu kala ada seorang putri Raja Brawijaya dengan Permaisuri kerajaan Majapahit mereka mempunyai anak yang bernama Rara Anteng. Karena situasi kerajaan memburuk, Rara Anteng mencari tempat hidup yang lebih aman. Ia dan para punggawanya pergi ke Pegunungan Tengger. Di Desa Krajan, ia singgah satu windu, kemudian melanjutkan perjalanan ke Pananjakan. Ia menetap di Pananjakan dan mulai bercocok tanam. Rara Anteng kemudian diangkat anak oleh Resi Dadap, seorang pendeta yang bermukim di Pegunungan Bromo.

Sementara itu, Kediri juga kacau sebagai akibat situasi politik di Majapahit. Joko Seger, putra seorang brahmana, mengasingkan diri ke Desa Kedawung sambil mencari pamannya yang tinggal di dekat Gunung Bromo. Di desa ini, Joko Seger mendapatkan informasi adanya orang-orang Majapahit yang menetap di Pananjakan. Joko Seger pun melanjutkan perjalanannya sampai Pananjakan.

Joko Seger tersesat dan bertemu Rara Anteng yang segera mengajaknya ke kediamannya. Sesampai di kediamannya, Rara Anteng dituduh telah berbuat serong dengan Joko Seger oleh para pinisepuhnya. Joko Seger membela Rara Anteng dan menyatakan hal itu tidak benar, kemudian melamar gadis itu. Lamaran diterima. Resi Dadap Putih mengesahkan perkawinan mereka.

Sewindu sudah perkawinan itu namun tak juga mereka dikaruniai anak. Mereka bertapa 6 tahun dan setiap tahun berganti arah. Sang Hyang Widi Wasa menanggapi semedi mereka. Dari puncak Gunung Bromo keluar semburan cahaya yang kemudian menyusup ke dalam jiwa Rara Anteng dan Joko Seger. Ada pawisik mereka akan dikaruniai anak, namun anak terakhir harus dikorbankan di kawah Gunung Bromo.

Pasangan ini dikarunia 25 anak sesuai permohonan mereka, karena wilayah Tengger penduduknya sangat sedikit. Berikut ini nama-nama anak Rara Anteng dan Joko Seger :

 

  1. Tumenggung Klewung (Gunung Ringgit)
  2. Sinta Wiji (Gunung Kidangan)
  3. Ki Baru Klinting (Lemah Kuning)
  4. Ki Rawit (Gunung Sumber Semani)
  5. Jinting Jinah (Gunung Jinahan)
  6. Ical (Gunung Pranten)
  7. Prabu Siwah (Gunung Lingga)
  8. Cokro Pranoto Aminoto (Gunung Gendera)
  9. Tunggul Wulung (Cemoro Lawang)
  10. Tumenggung Klinter (Gunung Pananjakan)
  11. Raden Bagus Waris (Watu Balang)
  12. Ki Dukun (Watu Wungkuk)
  13. Ki Pranoto (Poten)
  14. Ni Perniti (Gunung Bajangan)
  15. Petung Supit (Tunggukan)
  16. Raden Mas Sigit (Gunung Batok)
  17. Puspa Ki Gentong (Widodaren)
  18. Kaki Teku Niti Teku (Guyangan)
  19. Ki Dadung Awuk (Banyu Pakis)
  20. Ki Dameling (Pusung Lingker)
  21. Ki Sindu Jaya (Wonongkoro)
  22. Raden Sapujagad (Pundak Lemdu)
  23. Ki Jenggot (Rujag)
  24. Demang Diningrat (Gunung Semeru)
  25. Raden Kusuma (Gunung Bromo)

 

Bertahun-tahun kemudian Gunung Bromo mengeluarkan semburan api sebagai tanda janji harus ditepati. Suami istri itu tak rela mengorbankan anak bungsu mereka. R Kusuma kemudian disembunyikan di sekitar Desa Ngadas. Namun semburan api itu sampai juga di Ngadas. R Kusuma lantas pergi ke kawah Gunung Bromo. Dari kawah terdengar suara R Kusuma supaya saudara-saudaranya hidup rukun. Ia rela berkorban sebagai wakil saudara-saudaranya dan masyarakat setempat. Ia berpesan, setiap tanggal 14 Kesada, minta upeti hasil bumi.

Maka setiap tanggal 14 bulan purnama di bulan Kasada, dikirimilah Raden Kusuma beragam hasil ladang ke kawah Gunung Bromo. Upacara persembahan tersebut menjadi tradisi yang diselenggarakan secara turun temurun hingga sekarang yang diberi nama Yadnya Kasada.

Sedangkan sejarah gunung batok, lautan pasir dan kawah bromo adalah sebagai berikut. Di wilayah pegunungan di Tengger, kita mengenal adanya Gunung Batok, Lautan Pasir, dan Kawah Gunung Bromo yang terkenal. Ternyata mereka punya asal-usul dan sejarah dalam bentuk legenda. Dan legenda tersebut nggak jauh-jauh dari tokoh Rara Anteng.

Sebelum Rara Anteng dinikahi Joko Seger, terdapat Kyai Bima, penjahat sakti yang naksir. Rara Anteng tidak bisa menolak begitu saja lamaran itu. Ia menerimanya dengan syarat, Kyai Bima membuatkan lautan di atas gunung dan selesai dalam waktu semalam.

Kyai Bima menyanggupi persyaratan tersebut dan bekerja keras menggali tanah untuk membuat lautan dengan menggunakan tempurung (batok) yang bekasnya sampai sekarang menjadi Gunung Bathok, dan lautan pasir (segara wedhi) terhampar luas di sekitar puncak Gunung Bromo. Untuk mengairi lautan pasir tersebut, dibuatnya sumur raksasa, yang bekasnya sekarang menjadi kawah Gunung Bromo.

Rara Anteng cemas melihat kesaktian dan kenekatan Kyai Bima. Ia segera mencari akal untuk menggagalkan minat Kyai Bima atas dirinya. Ia pun menumbuk jagung keras-keras seolah fajar telah menyingsing, padahal masih malam. Mendengar suara orang menumbuk jagung, ayam-ayam bangun dan berkokok. Begitu pula burung. Kyai Bima terkejut. Dikira fajar telah menyingsing. Pekerjaannya belum selesai. Kyai Bima lantas meninggalkan Bukit Penanjakan. Ia meninggalkan tanda-tanda:

 

1. Segara Wedhi, yakni hamparan pasir di bawah Gunung Bromo

2. Gunung Batok, yakni sebuah bukit yang terletak di selatan Gunung Bromo, berbentuk seperti tempurung yang ditengkurapkan.

3. Gundukan tanah yang tersebar di daerah Tengger, yaitu: Gunung Pundaklembu, Gunung Ringgit, Gunung Lingga. Gunung Gendera, dan lain-lain.

 

 

 


 

ORANG-ORANG SUKSES DI DUNIA

1. THOMAS ALFA EDISON

Penemu bola lampu pijar yang sampai sekarang mampu menyinari dunia itu adalah hasil jerih payah dari Edison yang pernah diusir dari sekolah dikarenakan sangat bodohnya dia. Edison kecil hanya mengecap bangku sekolah selama 3 bulan, dan setelah dikeluarkan dari sekolah, ibunya dengan sabar membimbingnya samapi dia bisa membaca dan menulis. ibunya adalah bekas guru SD dan sangat sayang kepada anaknya.

“jangan putus asa nak.. banyak makhluk Tuhan yang dianggap remeh, tapi kelak dikemudian hari karyanay mampu menggemparkan dan menggegerkan dunia” kata-kata dari sang bundanya itu sangat membakar jiwa dan semangatnya. kemudian dia mulai rajin membaca, setiap hari EDison selalu membaca buku-buku yang berhubungan dengan ilmu-ilmu yang dianggap berguna baginya.

Edison sangat tertarik dengan buku karangan PARKER tentang filsafat alam, ilmu-ilmu semacam IPA. Hasrat ingin membuktikan ilmu-ilmu itu sangan berkobar-kobar di hatinya, sehingga diam-diam dia membuat laboratorium sendiri dengan botol-botol berisi bahan-bahan kimia. karena ibunya sangat mengerti akan hasrat anaknya itu, kemudian ia diberikan tempat spesial di bawah tanah. sekarang semua uang jajannya digunakan untuk membeli bahan-bahan kimia di toko obat. tapi lama-lama ia kecewa sebab uang jajannya itu sedikit sekali dibandingkan dengan harga bahan-bahan kimia yang akan dibelinya. akhirnya ia meminta ijin kepada ibunya agar diperbolehkan untuk berjualan koran untuk menambah uang agar bisa membeli bahan-bahan kimia.

Edison mulai berjualan koran di stasiun kereta api, dan ternyata laris sekali sampai ia punya dua toko yang satu dijaga sendiri dan satu lagi dijaga temannya dengan hasil laba dibagi dua. sesekali ia tidak lupa dengan laboratoriumnya, namun ia tidak pernah puas dengan hanya sukses yang kecil itu saja. ia selalu ingin menjadi orang yang menyinari dunia.

dengan kecerdasannya, Edison bisa memikat orang-orang penting untuk mau membiayai berbagai macam penelitian dan eksperimennya., hingga akhirnya ia bisa menemukan sebuah bola lampu pijar yang samapi sekarang bisa dinikmati oleh semua orang di seluruh dunia. Edison telah berhasil dan sukses menjadi orang yang mampu menyinari dunia. orang yang tadinya sangat diremehkan karena saking bodohnya, hingga diusir dari sekolah ternyata adalah calon manusia besar yang mampu menyinari dunia.

2. MOZART

Mozart, yang dikenal dunia sebagai ahli musik yang sangat tersohor itu, dulunya adalah seorang anak yang sangat miskin. ia terpaksa ngamen sejak kecil. berpuluh-puluh kilometer ia lalui dengan jalan kaki untuk mencari nafkah di Eropa. di dalam kesedihannya, ia menciptakan musik yang sangat menyentuh perasaan bagi yang mendengarnya. tanpa disangka, ada salah seorang pimpinan perekaman yang secara tidak sengaja mendengarkan alunan lagu yang sedang dinyayikannya. hingga akhirnya diberikan kontrak rekaman dan sekarang namanya telah tertulis pada ribuan judul album musik yang ada di seluruh dunia.

3. GILLETTE

Anda tahu silet? gillette ini adalah orang yang menemukan pisau cukur ( silet, yang diambil dari namanya) kelihatannya sangat sederhana, hanya sebuah silet. tapi ia telah menguasai duniadengan alat temuannya itu. dulu, sebelum ditemukannya silet, untuk mencukur kumis dan jenggong diperlukan biaya yang sangat mahal. tentu semua orang menginginkan biaya yang murah dan praktis, gillette telah berhasil menemukan logam tipis yang sangat tajam sekali, dengan sekali pakai saja harus dibuang dan diganti yang baru, dengan begitu pisau cukur yang diciptakannya itu akan dianggap murah dan efisien, sehingga akan disenangi orang. lalu dibangunlah sebuah pabrik pisau cukur Gillette yang mampy menghasilkan penjualan sangat luar biasa, jadilah ia orang yang kaya raya.

4. LEWIS WATERMAN

Pada suatu hari, ia tergesa-gesa menulis dan ingin agar tulisannya itu cepat selesai. tapi malang baginya, pada saat itu belum ada bolpoint seperti sekarang ini. dulu orang menulis masih menggunakan bulu angsa yang sebentar-sebentar harus ditutulkan pada tinta. hasil tulisannya pun kurang bagus dan memakan waktu yang cukup lama.

lalu ia berpikir, andai kata tinta itu bisa mengalir sendiri tentu bisa menulis dengan cepat. maka ia membuat sebuah alat tulis yang lebih praktis yang kemudian dikenal dengan nama Bolpoin/ Pulpen. tapi berhubung ia tidak memiliki modal untuk membuat pabrik bolpoin, maka ia mengajak kongsi dengan jutawan yang banyak uangnya, lau disetujui dan sanggup membiayainya. pada saat akan melakukan tanda tangan perjanjian kerjasama, tiba-tiba tiba-tiba tintanya menetes dan mengotori tinta itu sehingga gagallah rencana kerjasama itu. namun ia tetap tidak putus asa ia sempurnakan kembali ciptannya itu, dan dengan usahanya sendiri ia lalu mendirikan pabrik bolpoin. sungguh luar biasa, larisnya melebihi kacang goreng, sebab setiap orang butuh bolpoin itu. dalam waktu singkat ia menjadi orang kaya dan sukses.